Kalau kamu sedang bangun rumah, renovasi besar, atau lagi bantu klien sebagai tukang, ada satu tahap penting yang sering bikin bingung: cara menghitung kebutuhan besi beton. Salah hitung sedikit saja, efeknya bisa panjang — biaya bisa membengkak, material kurang di tengah pekerjaan, atau paling fatal, struktur jadi lemah.
Di sisi lain, belanja besi beton itu bukan hal murah. Makanya, memiliki perhitungan yang akurat adalah kunci supaya proyek tetap efisien, aman, dan tepat anggaran.
Tulisan ini akan membahas langkah-langkah sederhana dan praktis untuk menghitung kebutuhan besi sloof, besi kolom, dan besi plat lantai, dengan gaya bahasa santai tapi tetap teknis. Cocok banget untuk tukang, mandor, owner proyek rumahan, atau siapa pun yang mau memastikan bangunannya kuat dan hemat.
Kenapa Menghitung Kebutuhan Besi Beton Itu Penting?
Sebelum masuk ke rumus dan contoh, penting untuk tahu alasan kenapa ini tidak boleh dianggap sepele.
1. Struktur bangunan wajib kuat dan sesuai standar
Besi beton adalah tulang utama bangunan. Salah perhitungan dapat membuat sloof retak, kolom melengkung, atau plat lantai gampang kendur.
2. Mencegah pemborosan material
Pesan terlalu banyak — budget bocor. Pesan terlalu sedikit — pekerjaan terhambat karena harus restock.
3. Mempermudah estimasi biaya proyek
Dengan hitungan yang tepat, RAB jadi lebih rapi, tukang bisa kerja tanpa hambatan, dan owner merasa puas.
4. Memastikan mutu bangunan lebih tahan lama
Perhitungan yang benar membantu memastikan setiap elemen struktur memiliki tulangan pokok dan sengkang yang sesuai.
Jenis-Jenis Besi Beton yang Umum Dipakai
Sebelum menghitung, kenali dulu besi yang biasanya digunakan:
-
Besi ulir (deformed bar): kuat dan lengket dengan beton. Cocok untuk tulangan pokok di sloof, kolom, dan plat lantai.
-
Besi polos: fleksibel, biasanya dipakai untuk sengkang atau tulangan bagi.
Ukuran yang paling umum:
-
Ø8 mm (polos)
-
Ø10 mm (ulir)
-
Ø12 mm (ulir)
-
Ø13 mm (ulir)
-
Ø16 mm (ulir)
Untuk kebutuhan rumah tinggal 1–2 lantai, paling sering dipakai Ø8–Ø13.
1. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton untuk Sloof
Sloof adalah balok yang menghubungkan pondasi dan kolom. Fungsinya penting: menahan beban atas dan menjaga bangunan tetap stabil.
Spesifikasi sloof rumah 1 lantai (umum digunakan)
-
Ukuran sloof: 20 × 30 cm
-
Tulangan utama: 4D10 atau 6D10
-
Sengkang: Ø8 dengan jarak 15–20 cm
-
Panjang sloof: mengikuti keliling bangunan
Langkah 1: Hitung Panjang Sloof
Misal ukuran rumah 6 m × 10 m:
Keliling sloof =
2 × (6 + 10) = 32 m
Tambahkan 5–10% cadangan untuk sambungan →
32 m + 10% = 35,2 m
Langkah 2: Hitung Kebutuhan Besi Tulangan Utama Sloof
Misal sloof menggunakan 4 batang besi D10.
Panjang total tulangan utama =
4 × 35,2 m = 140,8 m
1 batang besi panjangnya 12 m →
140,8 m ÷ 12 = 12 batang D10
Tambahkan waste ±5% → 13 batang D10
Langkah 3: Hitung Kebutuhan Sengkang Sloof
Data:
-
Sengkang Ø8
-
Jarak antar sengkang: 20 cm
-
Bentuk sengkang persegi panjang (20 × 30 cm)
-
Keliling sengkang + kait = ±1 m per buah (estimasi tukang)
Jumlah sengkang =
35,2 m ÷ 0,20 = 176 buah
Kebutuhan besi Ø8 =
176 buah × 1 m = 176 m
Konversi ke batang 12 m →
176 ÷ 12 = 14,6 batang → 15 batang Ø8
Rekap Kebutuhan Besi Sloof
-
Besi D10 tulangan utama: 13 batang
-
Besi Ø8 sengkang: 15 batang
2. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton untuk Kolom
Kolom adalah elemen vertikal yang menyalurkan beban ke sloof dan pondasi. Salah satu komponen paling vital dalam struktur rumah.
Spesifikasi kolom rumah 1 lantai (standar umum)
-
Ukuran kolom: 20 × 20 cm
-
Tulangan utama: 4D12 atau 6D12
-
Sengkang: Ø8 @ 15 cm
-
Jumlah kolom: tergantung desain
Misal rumah memiliki 10 kolom, masing-masing tinggi 3 m.
Langkah 1: Hitung Tulangan Utama Kolom
Jika 1 kolom pakai 4D12:
Panjang per kolom =
4 × 3 m = 12 m
Untuk 10 kolom:
12 m × 10 = 120 m
Konversi ke batang 12 m:
120 ÷ 12 = 10 batang D12
Tambahkan waste 10% → 11 batang D12
Langkah 2: Hitung Kebutuhan Sengkang Kolom
Data:
-
Sengkang Ø8
-
Bentuk persegi 20 × 20 cm → keliling + kait = ±0,9 m
-
Jarak sengkang: 15 cm
Jumlah sengkang per kolom =
3 m ÷ 0,15 = 20 buah per kolom
Total sengkang untuk 10 kolom =
20 × 10 = 200 buah
Total panjang besi sengkang:
200 × 0,9 m = 180 m
Batang 12 m:
180 ÷ 12 = 15 batang Ø8
Rekap Kebutuhan Besi Kolom
-
Besi D12 tulangan utama: 11 batang
-
Besi Ø8 sengkang: 15 batang
3. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton untuk Plat Lantai
Plat lantai biasanya berupa pelat beton bertulang yang menopang beban aktivitas di lantai atas. Pada rumah 1 lantai biasanya tidak ada plat lantai, tetapi banyak renovasi atau rumah mezanin yang menggunakannya.
Spesifikasi plat lantai umum
-
Tebal plat: 12 cm
-
Tulangan atas-bawah: besi Ø10 @20 cm
-
Luas bidang: misal 6 × 10 m = 60 m²
Langkah 1: Hitung Jumlah Besi Tulangan Arah X
Grid tulangan @20 cm → jarak antar batang 0,2 m.
Untuk panjang 10 m:
Jumlah batang =
10 ÷ 0,2 = 50 batang
Panjang tiap batang = lebar plat 6 m
Total panjang =
50 × 6 = 300 m
Langkah 2: Hitung Besi Tulangan Arah Y
Untuk lebar 6 m:
Jumlah batang =
6 ÷ 0,2 = 30 batang
Panjang tiap batang = panjang 10 m
Total panjang =
30 × 10 = 300 m
Langkah 3: Total Tulangan Plat Lantai
Tulangan bawah + tulangan atas:
300 m + 300 m = 600 m × 2 lapis = 1200 m
Konversi ke batang 12 m:
1200 ÷ 12 = 100 batang D10
Tambahkan waste 5% → 105 batang D10
Rekap Keseluruhan Kebutuhan Besi Beton
Berikut contoh total kebutuhan besi untuk satu rumah ukuran 6 × 10 m:
Sloof
-
D10: 13 batang
-
Ø8: 15 batang
Kolom
-
D12: 11 batang
-
Ø8: 15 batang
Plat lantai
-
D10: 105 batang
Total Besi Beton yang Dibutuhkan
-
Besi D10: 118 batang
-
Besi D12: 11 batang
-
Besi Ø8: 30 batang
Tentunya jumlah bisa berubah sesuai ukuran rumah, desain, dan standar struktur.
Tips Supaya Hitungan Besi Kamu Akurat dan Anti Boncos
1. Selalu tambahkan cadangan 5–10%
Ini untuk sambungan, potongan, atau kondisi lapangan yang berubah.
2. Pastikan ukuran sloof, kolom, dan plat sesuai gambar kerja
Jangan pakai asumsi jika ada gambar desain.
3. Kenali mutu besi beton
Besi beton kualitas rendah rawan patah dan tidak memenuhi standar SNI.
4. Ukur ulang di lapangan sebelum belanja
Pengalaman tukang sering menemukan ukuran yang tidak sesuai teori.
5. Gunakan software RAB atau spreadsheet
Supaya hitungan lebih rapi dan bisa disimpan untuk proyek berikutnya.
Kenapa Banyak Tukang dan Owner Rumah Pilih Besi Beton dari Toko Resmi seperti JayaSteel?
Karena faktor berikut ini:
1. Ukuran konsisten dan sesuai SNI
Ini berpengaruh pada kekuatan struktur.
2. Harga lebih stabil
Menghindari fluktuasi liar di pasar.
3. Stok lengkap
Dari Ø8 hingga D16, bahkan wiremesh.
4. Tidak ada resiko besi oplosan
Karena belanja di distributor yang tepercaya.
Kalkulasi Besi Beton: Tidak Harus Rumit, yang Penting Tepat
Menghitung kebutuhan besi sloof, kolom, dan plat lantai sebenarnya bisa dilakukan siapa saja, bahkan oleh pemilik rumah yang ingin mengontrol biaya. Kuncinya hanya pahami ukuran, jarak sengkang, panjang tulangan, dan sedikit matematika sederhana.
Semoga panduan ini membantu kamu membuat proyek bangunan jadi lebih efisien, hemat bahan, dan tentu saja lebih kuat. Kalau kamu ingin dihitungkan sesuai ukuran rumahmu, tinggal kirimkan ukuran bangunan, jumlah lantai, dan desain dasar — nanti bisa dibuatin hitungan lengkapnya.

Posting Komentar