Langsung ke konten utama

Membeli Wiremesh M6 di Gudang Jayasteel

Suatu pagi yang cerah, Dino dan Irfa berangkat menuju gudang Jayasteel untuk membeli wiremesh M6. Mereka berdua sedang mengerjakan proyek pembangunan rumah dan membutuhkan wiremesh sebagai tulangan beton. Setibanya di gudang, mereka disambut oleh Warso, seorang sales Jayasteel yang sudah berpengalaman dalam penjualan besi dan baja.


Dino:
"Pagi, Pak! Ini bener gudang Jayasteel, kan?"

Warso: "Pagi juga! Betul, Mas. Selamat datang di gudang Jayasteel. Ada yang bisa saya bantu?"

Irfa: "Iya, Pak. Kami mau beli wiremesh M6 buat proyek rumah tinggal. Stoknya ada, kan?"

Warso: "Oh, wiremesh M6 ya? Ada, Mas. Stoknya cukup banyak. Mas mau ambil berapa lembar atau per roll?"

Dino: "Nah, itu dia, Pak. Kami masih bingung, lebih baik beli lembaran atau roll, ya?"

Warso: "Tergantung kebutuhan, Mas. Kalau proyeknya kecil atau butuh potongan tertentu, beli per lembar lebih fleksibel. Tapi kalau kebutuhannya banyak dan untuk area luas, beli per roll lebih hemat."

Irfa: "Kalau satu roll itu panjangnya berapa, Pak?"

Warso: "Biasanya wiremesh M6 per roll itu 2,1 meter x 54 meter, jadi totalnya sekitar 113,4 meter persegi."

Dino: "Wah, lumayan luas, ya. Kalau per lembar gimana?"

Warso: "Kalau per lembar ukurannya standar 2,1 meter x 5,4 meter, jadi sekitar 11,34 meter persegi per lembar."

Irfa: "Hmmm… Kalau dihitung-hitung, kita butuh sekitar 100 meter persegi. Lebih baik beli berapa nih, Pak?"

Warso: "Kalau 100 meter persegi, Mas bisa ambil 9 lembar lebih sedikit. Atau kalau mau ada cadangan, bisa dibulatkan jadi 10 lembar."

Dino: "Kalau dibanding harga per lembar sama per roll, lebih murah mana, Pak?"

Warso: "Harga per roll biasanya lebih murah per meternya, tapi kalau proyeknya tidak butuh sebanyak itu, beli lembaran lebih efisien."

Irfa: "Oke, berarti kita ambil per lembar aja, Pak. Ambil 10 lembar, deh!"

Warso: "Baik, Mas! Saya catat dulu ya. Untuk pembayaran, Mas mau cash atau transfer?"

Dino: "Transfer aja, Pak, biar lebih praktis."

Warso: "Siap. Saya buatkan invoice dulu, sebentar ya..." (Warso mengetik di komputer dan mencetak invoice.)

Irfa: "Oh iya, Pak. Untuk pengiriman gimana? Bisa diantar ke lokasi?"

Warso: "Bisa, Mas. Kami ada layanan pengiriman. Lokasinya di mana?"

Dino: "Di daerah Rungkut, Surabaya, Pak."

Warso: "Oke, kalau ke Rungkut biasanya estimasi pengiriman sekitar 2-3 jam, tergantung kondisi lalu lintas. Ongkirnya juga menyesuaikan jarak."

Irfa: "Kalau gitu, sekalian aja dikirim ya, Pak. Biar gak ribet angkut sendiri."

Warso: "Siap, Mas. Setelah pembayaran dikonfirmasi, barang langsung kami jadwalkan untuk dikirim."

(Dino segera melakukan transfer dan menunjukkan bukti pembayaran ke Warso.)

Dino: "Sudah saya transfer, Pak. Bisa dicek?"

Warso: (mengecek sistem) "Oke, sudah masuk. Terima kasih, Mas. Saya proses pengiriman ya. Nanti sebelum dikirim, tim kami akan menghubungi Mas Dino atau Mas Irfa untuk konfirmasi."

Irfa: "Sip, Pak. Terima kasih banyak ya!"

Warso: "Sama-sama, Mas! Kalau butuh besi beton, baja ringan, atau material lain, jangan ragu hubungi kami lagi."

Dino: "Siap, Pak! Pasti bakal order lagi di Jayasteel."

(Dino dan Irfa meninggalkan gudang dengan senyum puas, sementara Warso mengatur jadwal pengiriman wiremesh M6 ke proyek mereka.) 😊

Komentar


Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton untuk Proyek Konstruksi: Langkah-langkah dan Tips Praktis

  Besi beton merupakan material yang sangat penting dalam konstruksi bangunan, terutama untuk memperkuat beton agar dapat menahan beban dengan lebih baik. Menghitung kebutuhan besi beton secara tepat sangat penting untuk menghindari pemborosan atau kekurangan material yang dapat mempengaruhi kelancaran proyek konstruksi. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara menghitung kebutuhan besi beton untuk berbagai elemen struktural dalam sebuah bangunan, mulai dari kolom, balok, pelat, hingga fondasi. Langkah-langkah Menghitung Kebutuhan Besi Beton 1. Menentukan Jenis dan Ukuran Besi Beton Langkah pertama dalam menghitung kebutuhan besi beton adalah menentukan jenis dan ukuran besi beton yang akan digunakan. Jenis besi beton yang umum digunakan adalah: Besi Beton Ulir (Besi Beton Berulir) : Biasanya digunakan untuk tulangan utama. Besi Beton Polos : Digunakan untuk tulangan penulangan yang lebih kecil. Ukuran besi beton biasanya ditentukan dalam diameter, misalnya Ø8mm, Ø10mm, Ø12mm,...

Produk Bahan Baku Visi & Misi

HTML clipboard --> --> Produk Bahan Baku Visi & Misi Perusahaan Profil nomine Pacu Etika Berbisnis Investment Award Penanganan Lingkungan CSR Inovasi Produk Good Corporate G.. Sekilas PT A Salam Kenal SEKILAS PT A PT. A didirikan berdasarkan akta perseroan terbatas No.  akta tersebut dibuat dihadapan Notaris  di Surabaya dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. tanggal , dan mulai beroperasi komersial pada akhir tahun 2000... Selengkapnya... . Tinggalkan PESAN . BROSUR . Sertifikasi SNI . NRP . Penghargaan BKPM .

Harga Besi Beton per Batang Januari 2025

Harga Besi Beton per Batang: Panduan Lengkap untuk Memahami Biaya dan Keuntungan Menggunakan Besi Beton dalam Konstruksi Besi beton atau besi tulangan adalah salah satu material utama yang digunakan dalam dunia konstruksi. Besi beton berfungsi sebagai penguat dalam struktur beton, meningkatkan kekuatan dan daya tahan bangunan. Dengan begitu, pemahaman mengenai harga besi beton per batang sangat penting bagi para kontraktor dan pemilik proyek. Artikel ini akan membahas tentang harga besi beton per batang, faktor-faktor yang mempengaruhi harga, serta manfaat menggunakan besi beton dalam konstruksi. Apa Itu Besi Beton? Besi beton adalah batang baja yang digunakan untuk memperkuat struktur beton. Biasanya, besi beton digunakan dalam berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga gedung pencakar langit. Terdapat dua jenis utama besi beton, yaitu besi polos dan besi ulir. Besi polos memiliki permukaan halus dan biasa digunakan untuk struktur beton non-tekan, sementara besi ulir mem...